Mahasiswa Kapitalis Sebagai Akademisi Calon Penerus Koruptor Bangsa (Kerakyatan Tak Cukup Kalau Hanya Berteriak Saja)

11/09/2015 01:37

    Hal yang paling menarik ketika melihat kehidupan mahasiswa sekarang adalah prilaku konsumtif yang lebih mengarah ke hedonisme. Keadaan seperti ini mungkin sedang menerpa kehidupan kampus dimanapun tak terkecuali UGM yang terkenal dengan cap “Kampus Kerakyatan”. Aroma kejayaan adagium tersebut dirasa sudah mulai luntur, dimana kampus yang sudah seharusnya akan mencetak calon-calon akademisi yang International Minded through local custom malah berubah menjadi International Minded along with ruffian custom. Siapakah yang harus disalahkan ? Kampus ataukah mahasiswa ?

    Life style pada dasarnya masuk dalam ranah Hak Asasi Manusia. Setiap orang berhak untuk menentukan kehendaknya, mau atau akan seperti apakah dia. Namun hal ini terasa menjadi sebuah pengkhianatan dimana jati diri kampus kerakyatan yang menjadi ciri khas UGM dirasa mulai luntur oleh perilaku atau gaya hidup mahasiswa yang terlalu berlebihan tersebut. Di satu sisi kerakyatan juga tidak dapat diartikan sebagai penolakan terhadap arus modernisasi. Sebagai makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan dengan kelebihan pada rasio dan perasaan yang dimilikinya, sudah sepatutnya kita tidak hidup dalam kemewahan duniawi.

    Mahasiswa yang mana juga penerima subsidi pemerintah di sektor pendidikan (utamanya Perguruan Tinggi Negeri), dirasa kurang patut apabila selama masa studi menghabiskan hidupnya dalam hedonism life-style. Lihatlah berapa banyaknya rakyat diluar sana yang masih hidup dalam keterbatasan. Mereka butuh kepedulian kita dan mereka pula lah yang berharap lebih kepada kita, Sang Penerus Bangsa !!! Tapi, keraguan muncul ketika prilaku / sikap hedonis mulai melanda kehidupan mahasiswa dewasa ini.

    Banyak yang bilang mahasiswa tanpa sebuah pergerakan adalah merupakan sebuah penghianatan. Namun terkadang mereka belum sadar esensi sebuah pergerakan. Masih adanya indikasi tameng-tameng pelindung wajah angkara diantara mereka. Perjuangan memanglah hal yang wajib namun alangkah lebih baiknya jika melihatlah kepada kaca dan bertanyalah “apakah kita sudah pantas ??” atau “Masihkah adanya kemunafikan dalam hidup kita ??” .  Koruptor telah merajai panggung pemerintahan NKRI. Hembusan semerbak wangi uang menutup mata dan membuat para pejabat terbuai akan hal duniawi. Mahasiswa yang diharapkan akan melanjutkan roda kehidupan Negara ini dirasa kian terbuai akan kapitalisasi yang melanda bumi pertiwi pada saat ini. Sungguh hal ini merupakan sebuah keraguan kepada mahasiswa !!!

   

© 2014 Faculty Of LAW GAMADA

Make a website for freeWebnode